Salah satu upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat mengakses internet dengan meluncurkan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) tidak terkecuali di Kabupaten Sinjai. Total keseluruhan PLIK di Kabupaten Sinjai ada 8 dari 9 kecamatan di sinjai, satu-satunya kecamatan yang tidak ada PLIKnya Kecamatan Pulau Sembilan.
Satu yang patut disyukuri, PLIK menggunakan Open Source Software (OSS), dengan menggunakan OSS menjadi kampanye penggunaan software legal mengingat negara kita adalah satu negara pembajak software terbesar di dunia.
Banyak hal positif dengan penggunaan OSS salah satunya biaya murah bukan saja dari pemasangan OS juga dari sisi maintenance karena linux yang dipakai stabil dan relatif aman dari virus sehingga sangat kecil kemungkinan perlu penginstalan yang berulang-ulang karena kegagalan system atau digrogoti oleh virus.
Ternyata di lapangan penggunaan OSS malah menjadi masalah.... nah loh??
Salah satu masalah adalah codec multimedia dan flash belum ada sehingga tidak bisa memutar musik atau membuka situs-situs tertentu. Demikian juga linux yang dipakai adalah distro linux fedora dengan rilis lama yang sudah tidak disupport oleh fedora. Banyak user yang kecewa karena situs yang ingin dikunjungi tidak bisa terbuka dan ketika akan menginstall codec multimedia dan plugin flash ternyata sudah tidak bisa dilakukan karena sudah tidak ada support dari distronya. Kendala lainnya adalah kurangnya SDM pengelola dalam mengoperasikan OSS, misalnya menmindahkan file antar PC client atau mencetak dokumen langsung dari user.
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas adalah mengupgrade ke rilis yang lebih baru atau sekalian ganti distro, hal ini sudah dilakukan oleh PLIK Sinjai Timur yang beralih ke Distro Ubuntu. Perlu adanya pelatihan-pelatihan bagi operator. Solusi lainnya adalah memberdayakan komunitas-komunitas Linux atau Relawan TIK di daerah.
Dari pemantauan kami, ada satu PLIK yang beralih ke Software Proprietary, belum jelas apakah softwarenya legal atau tidak dan sangat disayangkan karena yang install adalah dari vendor penyedia PLIK tersebut.
Ada informasi yang mengatakan tahun ini (atau tahun depan?) PLIK akan diluncurkan lagi tapi menggunakan Software Proprietary, apakah semangat IGOS (Indonesia Go Open Source) sudah hilang?
1 komentar:
mantap daeng....nice share
Post a Comment