Jun 8, 2007

PAGI MANDI LUMPUR, SORE MANDI HUJAN

Mungkin lagi demam bola di sinjai hingga kantorku (bakominfo sinjai) menjadwalkan setiap hari jumat pagi latihan sepakbola dilapangan sinjai bersatu sinjai. Kenapa juga demam bola? iya karena klub sepakbola sinjai PERSSIN sekarang lagi berjuang menuju divisi I.
Istriku sempat kaget juga ketika pagi2 ada pesan alarm di hp-ku yang tertulis "main bola" karena tidak biasanya saya main bola, tahunya saya sering main basket. Sebelum pukul 8 ke lapangan tanpa mandi karena kalau pergi main bola pulangnya pasti keringatan. Di jalan sempat juga mikir2, jadi striker, pemain tengah, pemain belakang atau penjaga gawang nantinya?.
Ternyata dilapangan sudah ada yang main termasuk kepala badan, sekertaris badan dan beberapa pegawai lainnya......wah yang bersemangat malah yang senior2 mana pemain2 mudanya? Jadi ingat iklan di televisi "yang muda yang nggak dipercaya", cocoknya disini "yang muda yang malas" :).
Benar2 kacau main bolanya.... wasit yang dipanggil bukannya jadi pengadil dilapangan tapi ikutan main. Begitu juga susunan pemainnya, berhubung tidak datang bersamaan dan stamina yang hancur jadi posisi tidak ada yang tetap (sudah jadi pemain belakang trus jadi striker trus jadi penjaga gawang trus jadi triker lagi dstnya), gonta-ganti pemain tanpa konfirmasi (7 lawan 7, 7 lawan 6, 6 lawan 8, 5 lawan 10 nah lo....?), dan parahnya lagi lapangan yang dipakai berlumpur, ini main sepakbola, benteng takeshi, atau mau jadi petani?.
Jam 9 lewat permainan bubar, tidak tahu apa yang membubarkan, tidak ada
pluit panjang wasit karena wasitnya juga tidak ada tapi ikutan main. Capek juga.... jadi teringat waktu masih kecil, makin berlumpur makin asyik main bolanya. Bukan hanya baju yang kena lumpur tapi sepatu juga hancur. Habis main bola ada undangan dari teman sekantor buat makan kelapa tapi saya tidak ikutan karena sudah tidak tahan dengan bau lumpur.
Nah itu tadi cerita tentang mandi lumpur..... terus mandi hujannya?
Gini........... setelah shalat jumat kembali ke kantor trus ke studio radio untuk melihat komputer di studio siaran, katanya lambat. Setelah kotak-katik sedikit, tidak mengaktifkan service-service yang tidak perlu, beres masalahnya. Setelah balik lagi ke kantor teman2 sudah pada siap ke acara teman (pak jafar) yang meng-aqiqah anaknya. Jaraknya sekitar 20 km dari ibukota sinjai. Karena mobil sudah pada penuh, terpaksa saya naik motor ke sana bersama 3 teman lainya, mau singgah di rumah mau ambil jas hujan tapi melihat cuaca yang mulai bersahabat jadi terus saja.
Biasalah kalau acara aqiqah yang penting acara makan-makannya selain juga turut merasakan kebahagian teman yang baru memiliki momongan, mudah2 saya juga cepat merasakan kebahagian itu. Nah........... pulangnya, lagi dipertengahan jalan hujan turun dengan deras. Sempat singgah untuk bernaung, ketika hujan mulai reda tancap gas lagi, beberapa saat kemudian hujan deras kembali tapi saya sudah malas singgah2 jadi basah kuyup sesampai di rumah.
Itulah tadi pengalamanku hari ini, kasihan istriku harus mencuci banyak pakaian kali ini.

Jun 7, 2007

NFS SERVER UBUNTU

Ketika ingin memindahkan repository ubuntu (untuk jaringan intranet) dari notebook ke server di kantor jadi bingung karena mau pake cara apa? Saya coba pakai sftpnya ssh tapi lambat mungkin karena pengaruh koneksi WLAN yang agak lambat.
Makanya saya coba pakai NFS server, komputer yang akan saya jadikan server bernomor IP 192.168.0.13 dan notebook yang saya pakai 192.168.0.239.
Settingan di sisi server (192.168.0.13)
Install terlebih NFS servernya dengan perintah :
sudo apt-get install nfs-kernel-server nfs-common portmap
sudo dpkg-reconfigure portmap
pilih opsi no
sudo /etc/init.d/portmap restart
Selanjutnya edit file /etc/exports
sudo vi /etc/exports
/media/sdb1 192.168.0.0/24 (rw,no_root_squash,sync)
Keterangan :
/media/sdb1 data = adalah direktory yang akan dibagi
rw = direktori yang dapat diakses client baik baca maupun tulis
ro = direktori hanya dapat diakses client secara read only (baca)
no_root_squash = root yang pada mesin client akan memiliki tingkatan akses ke file sama dengan root pada server
sync = server akan memberitahukan mesin client bahwa sebuah penulisan ke file telah selesai pada saat NFS telah menyerahkan perintah tulis ke filesystem. Option ini akan segera memaksa file system untuk men-sync ke disk setiap kali NFS selesai melakukanoperasi tulis. Sebenarnya akan menimbulkan kelambatan penulisan tapi ini untuk mengatasi corrupt file.
Jadi pada settingan di atas semua komputer dalam jaringan yang mempunyai hak akses tulis.
Simpan/rekam file tersebut kemudian ketikan di terminal
sudo /etc/init.d/nfs-kernel-server restart
sudo exportfs -a
Settingan di sisi Client (192.168.0.239)
Manual
sudo apt-get install portmap nfs-common
Untuk me-mount secara manual lakukan perintah
Buat direktory
sudo mkdir /data
Mount file di NFS server ke direktory data
sudo mount 192.168.0.13:/media/sdb1 /data
Restart service berikut :
sudo /etc/init.d/portmap restart
sudo /etc/init.d/nfs-common restart
Mounting otomatis pada saat boot
sudo vim /etc/fstab
Ketikkan perintah berikut
192.168.0.13:/media/sdb1 /data nfs rw,hard,rsize=8192,wsize=8192,timeo=14
Ket :
nfs = jenis fliesystem yang dipakai
rw = akses baca tulis
hard = apabila server crash tidak dapat di-kill dan dilanjurkan apabila server online kembali
rsize dan wsize menspesifikasikan ukuran data yang akan digunakan untuk transfer antara client dan server.
Mudah-mudahan tulisan ini dapat membantu.