Mungkin lagi demam bola di sinjai hingga kantorku (bakominfo sinjai) menjadwalkan setiap hari jumat pagi latihan sepakbola dilapangan sinjai bersatu sinjai. Kenapa juga demam bola? iya karena klub sepakbola sinjai PERSSIN sekarang lagi berjuang menuju divisi I.
Istriku sempat kaget juga ketika pagi2 ada pesan alarm di hp-ku yang tertulis "main bola" karena tidak biasanya saya main bola, tahunya saya sering main basket. Sebelum pukul 8 ke lapangan tanpa mandi karena kalau pergi main bola pulangnya pasti keringatan. Di jalan sempat juga mikir2, jadi striker, pemain tengah, pemain belakang atau penjaga gawang nantinya?.
Ternyata dilapangan sudah ada yang main termasuk kepala badan, sekertaris badan dan beberapa pegawai lainnya......wah yang bersemangat malah yang senior2 mana pemain2 mudanya? Jadi ingat iklan di televisi "yang muda yang nggak dipercaya", cocoknya disini "yang muda yang malas" :).
Benar2 kacau main bolanya.... wasit yang dipanggil bukannya jadi pengadil dilapangan tapi ikutan main. Begitu juga susunan pemainnya, berhubung tidak datang bersamaan dan stamina yang hancur jadi posisi tidak ada yang tetap (sudah jadi pemain belakang trus jadi striker trus jadi penjaga gawang trus jadi triker lagi dstnya), gonta-ganti pemain tanpa konfirmasi (7 lawan 7, 7 lawan 6, 6 lawan 8, 5 lawan 10 nah lo....?), dan parahnya lagi lapangan yang dipakai berlumpur, ini main sepakbola, benteng takeshi, atau mau jadi petani?.
Jam 9 lewat permainan bubar, tidak tahu apa yang membubarkan, tidak ada pluit panjang wasit karena wasitnya juga tidak ada tapi ikutan main. Capek juga.... jadi teringat waktu masih kecil, makin berlumpur makin asyik main bolanya. Bukan hanya baju yang kena lumpur tapi sepatu juga hancur. Habis main bola ada undangan dari teman sekantor buat makan kelapa tapi saya tidak ikutan karena sudah tidak tahan dengan bau lumpur.
Nah itu tadi cerita tentang mandi lumpur..... terus mandi hujannya?
Gini........... setelah shalat jumat kembali ke kantor trus ke studio radio untuk melihat komputer di studio siaran, katanya lambat. Setelah kotak-katik sedikit, tidak mengaktifkan service-service yang tidak perlu, beres masalahnya. Setelah balik lagi ke kantor teman2 sudah pada siap ke acara teman (pak jafar) yang meng-aqiqah anaknya. Jaraknya sekitar 20 km dari ibukota sinjai. Karena mobil sudah pada penuh, terpaksa saya naik motor ke sana bersama 3 teman lainya, mau singgah di rumah mau ambil jas hujan tapi melihat cuaca yang mulai bersahabat jadi terus saja.
Biasalah kalau acara aqiqah yang penting acara makan-makannya selain juga turut merasakan kebahagian teman yang baru memiliki momongan, mudah2 saya juga cepat merasakan kebahagian itu. Nah........... pulangnya, lagi dipertengahan jalan hujan turun dengan deras. Sempat singgah untuk bernaung, ketika hujan mulai reda tancap gas lagi, beberapa saat kemudian hujan deras kembali tapi saya sudah malas singgah2 jadi basah kuyup sesampai di rumah.
Itulah tadi pengalamanku hari ini, kasihan istriku harus mencuci banyak pakaian kali ini.
Istriku sempat kaget juga ketika pagi2 ada pesan alarm di hp-ku yang tertulis "main bola" karena tidak biasanya saya main bola, tahunya saya sering main basket. Sebelum pukul 8 ke lapangan tanpa mandi karena kalau pergi main bola pulangnya pasti keringatan. Di jalan sempat juga mikir2, jadi striker, pemain tengah, pemain belakang atau penjaga gawang nantinya?.
Ternyata dilapangan sudah ada yang main termasuk kepala badan, sekertaris badan dan beberapa pegawai lainnya......wah yang bersemangat malah yang senior2 mana pemain2 mudanya? Jadi ingat iklan di televisi "yang muda yang nggak dipercaya", cocoknya disini "yang muda yang malas" :).
Benar2 kacau main bolanya.... wasit yang dipanggil bukannya jadi pengadil dilapangan tapi ikutan main. Begitu juga susunan pemainnya, berhubung tidak datang bersamaan dan stamina yang hancur jadi posisi tidak ada yang tetap (sudah jadi pemain belakang trus jadi striker trus jadi penjaga gawang trus jadi triker lagi dstnya), gonta-ganti pemain tanpa konfirmasi (7 lawan 7, 7 lawan 6, 6 lawan 8, 5 lawan 10 nah lo....?), dan parahnya lagi lapangan yang dipakai berlumpur, ini main sepakbola, benteng takeshi, atau mau jadi petani?.
Jam 9 lewat permainan bubar, tidak tahu apa yang membubarkan, tidak ada pluit panjang wasit karena wasitnya juga tidak ada tapi ikutan main. Capek juga.... jadi teringat waktu masih kecil, makin berlumpur makin asyik main bolanya. Bukan hanya baju yang kena lumpur tapi sepatu juga hancur. Habis main bola ada undangan dari teman sekantor buat makan kelapa tapi saya tidak ikutan karena sudah tidak tahan dengan bau lumpur.
Nah itu tadi cerita tentang mandi lumpur..... terus mandi hujannya?
Gini........... setelah shalat jumat kembali ke kantor trus ke studio radio untuk melihat komputer di studio siaran, katanya lambat. Setelah kotak-katik sedikit, tidak mengaktifkan service-service yang tidak perlu, beres masalahnya. Setelah balik lagi ke kantor teman2 sudah pada siap ke acara teman (pak jafar) yang meng-aqiqah anaknya. Jaraknya sekitar 20 km dari ibukota sinjai. Karena mobil sudah pada penuh, terpaksa saya naik motor ke sana bersama 3 teman lainya, mau singgah di rumah mau ambil jas hujan tapi melihat cuaca yang mulai bersahabat jadi terus saja.
Biasalah kalau acara aqiqah yang penting acara makan-makannya selain juga turut merasakan kebahagian teman yang baru memiliki momongan, mudah2 saya juga cepat merasakan kebahagian itu. Nah........... pulangnya, lagi dipertengahan jalan hujan turun dengan deras. Sempat singgah untuk bernaung, ketika hujan mulai reda tancap gas lagi, beberapa saat kemudian hujan deras kembali tapi saya sudah malas singgah2 jadi basah kuyup sesampai di rumah.
Itulah tadi pengalamanku hari ini, kasihan istriku harus mencuci banyak pakaian kali ini.